Baru-baru ini saya membeli sebuah buku yang berjudul Psikologi Musik karya DR. Djohan. Didalamnya ada satu pokok bahasan dimana musik ternyata mempunyai efek terhadap perkembangan otak. Dan disebutkan pula bahwa musik juga mampu membuat atau bahkan mengacaukan stabilitas emosi seseorang.
Ini mengingatkan saya pada dua tahun lalu ketika saya mengikuti rubrik serba-serbi di VOA Washington. Saat itu ditayangkan tentang hasil penelitian efek musik yang dilakukan oleh sebuah Universitas di Chicago. Mereka mengumpulkan orang-orang yang sering mengalami gangguan pribadi ( semacam stress, keresahan, mudah marah dll ) kemudian mereka disuruh mengendarai mobil menuju suatu tempat tertentu yang berbeda-beda. Saat mengemudi mereka diharuskan mendengarkan musik atau lagu lagu tertentu. Kelompok pertama mereka mendengarkan musik hard rock, house musik, dan musik-musik keras lainnya. Sedangkan kelompok yang ke-dua diperdengarkan musik-musik slow, musik klasik. Hasilnya sungguh mengejutkan. Mereka yang berkendara sambil mendengarkan musik yang keras, mengalami banyak kecelakaan. Sedangkan mereka yang mendengarkan musik-musik klasik dan slow, memiliki resiko kecelakaan yang sangat kecil.
Dalam Psikologi Musik, DR. Djohan juga menceritakan hasil sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 208 pemain musik professional pada tiga grup orkestra itu menunjukkan bahwa musik-musik jaman sekarang memiliki pengaruh buruk atas kesehatan pemainnya. Eksperimen dilakukan pada orkes pertama yang memainkan musik-musik modern, orkes ke-dua memainkan musik campuran dan orkes ke-tiga memainkan musik klasik. Ternyata pemain musik pada orkes klasik lebih sehat dibanding dengan lainnya. Para musisi orkes modern umumnya sering dilanda rasa gelisah, mudah marah, agresif, sulit tidur, sakit kepala, dan sering murung. Gejala sindrom tersebut muncul karena musik modern mengalami pertentangan dari pakem musik yang pernah dipelajarinnya ( banyak nada-nada janggal ).
Di sisi lain ada berita bagus tentang keajaiban sebuah musik. Selama beberapa tahun terakhir ini, para ahli telah mempublikasikan sejumlah besar hasil riset yang menyebutkan berbagai manfaat serta dampak positif musik terdadap perkembangan otak. Banyak Ahli telah menyimpilkan bahwa bermain sambil mendengarkan musik akan meningkatkan kemampuan spasial anak dalam menggunakan matematika.
Kini juga telah banyak dikembangkan berbagai metode penyembuhan dengan memperdengarkan musik kepada pasien yang mengalami gangguan kesehatan. Ribuan bukti telah menyatakan bahwa musik-musik klasik semisal karya komponis Mozart, musik Canon, dan slow accustic, telah banyak membantu dalam proses penyembuhan penyakit-penyakit berbahaya.
Musik-musik dengan tempo sedang dan yang memainkan birama baku dapat merangsang fikiran menjadi tenang serta rilaks. Belajar sambil mendengarkan musik semacam ini akan membantu otak kita menyerap informasi jauh lebih banyak, meningkatkan konsentrasi dan membuat fikiran lebih dinamis. Bahkan musik dengan tempo yang lebih lambat ( slow ) mampu menidurkan seseorang atau bayi paling rewel sekalipun.
Bagi pelajar dan mahasiswa…..kiranya ini akan sangat membantu dalam menyerap pelajaran dan bisa digunakan sebagai satu metode jitu dalam proses pembelajarannya. Jika Anda berminat dan kebetulan tinggal satu kota dengan saya, Insya Allah ForBaik Smart Program dengan senang hati akan membantu dalam menerapkan metode ini pada kehidupan Anda. Semoga metode ini membawa manfaat untuk kita semua.
Salam Ceria dari saya
Silakan baca artikel terkait yang ini :
oh.. gitu toh... Tapi aku juga pernah denger i mas, katanya musik juga membuat orang berdosa..?? Lihat di blog saya,,, Hehe
Iya...itu bisa...
Musik bisa membuat kita sangat hebat...tapi bisa membuat kita sangat terpuruk...Bahkan bisa terpuruk hingga ke akhirat.