Selama 9 tahun pengalaman saya
menjadi seorang pengajar terbang untuk sekolah-sekolah mulai dari tingkat
sekolah dasar sampai lanjutan, selalu ada saja hal unik yang saya temui. Banyak
sekali pelajaran dan pengalaman berharga yang biasa saya kupas serta bagikan
dalam setiap seminar dan buku saya. Dan kali ini ada salah satu pelajaran
penting yang ingin saya bagiakan pada pembaca blog ini. Pelajaran berharga dari
seorang murid saya di sebuah sekolah swasta yang cukup terpandang di Kediri.
Dia adalah salah satu murid perempuan
yang bisa membuat saya kaget, bahkan di bulan pertama kami kenal. Lahir di
tengah-tengah keluarga yang terhormat. Taat beragama dan kelas menengah ke atas
( orang kaya ). Saya sangat terkesan dengan tutur kata yang lembut, kesopanan
dan penghormatannya pada orang lain. Pandai bergaul serta supel. Berwawasan
luas dan memiliki pemahaman yang Baik. Ketika saya berbicara tentang hal-hal
kebaikan, keagamaan dan seputar pengembangan diri yang saya selipkan dalam
kesempatan mengajar saya, Dia yang lebih dahulu menanggapi dan mudah nyambung
dengan apa yang saya bahas dibanding temannya yang lain.
Seiring perjalanan waktu, sungguh
di luar dugaan saya. Kepribadiannya tiba-tiba berubah drastis hanya dalam 1
tahun berikutnya. Ketika jeda waktu di depan sekolahan saya melihat begitu
centilnya Dia. Makin tipis rasa malunya dan tampak menjadi begitu agresif
dengan lawan jenis. Bahasa yang Dia pakai dalam pergaulan juga makin tidak
karuan. Bahkan khabar terakhir Dia ditahan oleh orang tuannya dan tidak boleh
keluar selain kegiatan regular di sekolah. Dan mulai sering absen dalam kelas
saya.
Suatu ketika kembali dalam kelas saya,
ketika Dia tidak hadir kami membahas tentang pengaruh multi tasking, pornografi
serta pergaulan bebas. Dari situlah teman-temannya mulai memberikan testimoni
bahwa inilah yang terjadi pada murid saya tadi. Pembahasan makin meluas dan
saya akhirnya bisa menyimpulkan bahwa pergaulan
bebas, pacaran dan kebiasaan multi tasking yang membuat kelas kepribadiannya
makin turun dan prestasi belajarnya jatuh. Bahayanya, jika ini berlanjut
maka masa depannya akan makin buruk.
Hal yang paling penting dan
bertanggung jawab terhadap hal ini adalah teman-teman dan kumpulan di mana Dia
bergaul. Di sebuah sekolah yang notabene anak-anak kelas menengah ke bawah dan
pergaulan bebas memang agak sulit untuk bisa kokoh dan bertahan pada prinsip.
Seperti kasus murid saya tadi, walaupun keluarga begitu terhormat tapi sebagian
waktunya di sekolah dan pergaulan di luar bisa merubah kepribadiannya.
Di sisi yang lain, saya memiliki
seorang teman yang dulunya kuper, gagap, kelas menengah ke bawah dan tidak
pernah mempedulikan penampilan. Kini bergerak menjadi pribadi yang dihormati,
mudah bergaul, penampilan sangat Baik, pembicara publik, motivator dan bahkan
salah satu jutawan baru di kota saya. Beliau menceritakan kepada saya bahwa
perubahan ini berkat kelompok yang beliau kumpuli. Beliau rela keluar dari
pekerjaanya di sebuah rumah sakit swasta terbesar untuk berada dalam lingkungan
kerja yang unggul di sebuah perusahaan pemasaran jaringan. Sering mengikuti
seminar serta pelatihan serta bergaul dengan orang-orang yang sukses dan kaya.
Kini ketika beliau bertemu dengan teman-teman lamanya, banyak diantara mereka
yang kaget melihat perubahan nasib yang beliau alami.
Mungkin inilah sebagian bukti dari
apa yang disebutkan Pak Robert T. Kiyosaki dalam banyak bukunya. Dengan siapa engkau menghabiskan waktu
adalah masa depanmu. Hal senada juga dikatakan oleh Pak Tom Peters dalam In
search of excellent, Anda sebijak
orang-orang penting yang Anda kenal dan sebodoh orang-orang tolol yang Anda
dekati. Dalam bukunya Unlimited Whealth, Bong Chandra mengungkap, cara tercepat untuk menjadi singa adalah
bergaul dengan singa. Mantap… Muhammad bin Abdullah ( tokoh paling
berpengaruh no 1 di dunia ) juga pernah mengatakan, Barang siapa bergaul dengan penjual minyak wangi akan terbawa harum,
barang siapa bergaul dengan pande besi akan terbawa bau bakaran. Dan
silakan dilihat juga dalam kitab suci Agama Anda masing-masing. Ternyata Tuhan
juga mengisyaratkan hal ini pada kita semua.
Sesungguhnya ini bukan kecelakaan.
Hidup ini adalah pilihan. Dengan siapa kita memilih untuk banyak bergaul dan
menyerahkan hak pewarnaan kepribadian, ya seperti merekalah kita nantinya.
Karena setiap diri kita mempunyai hak membentuk takdir. Maka pertanyaanya… Siapa
saja orang-orang yang akan kita jadikan teman untuk membentuk takdir kita?
Comments :
0 komentar to “Masa Depan Kita Bergatung Dengan Siapa Kita Bergaul”
Posting Komentar